KKL Mahasiswa IAIN Salatiga di Spendunam

Meskipun masih dalam kondisi pandemi, Program Studi Tadris IPA IAIN Salatiga melakukan kunjungan Kuliah Kerja Lapangan ( KKL ) dalam rangka memenuhi program kurikulum, pada hari Selasa, 22 Maret 2022 di SMP Negeri 26 Malang. Jumlah mahasiswa yang hadir 104 dan 12 pendamping dari dosen. Kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan prokes seperti pengecekan suhu, memakai masker, dan menjaga jarak. Dengan hadirnya mahasiswa sedikit banyak membawa hikmah minimal sekolah dapat mengetahui kekurangan sehingga dapat meningkatkan prestasi akademis dan non akademis, program kerja dan sarana prasarana . Kegiatan ekstra atau intra perlu ditingkatkan agar sekolah mempunyai nilai lebih dibanding sekolah yang lain. Tujuan KKL agar mahasiswa dapat belajar tentang Manajemen Sekolah, Pengelolaan Laboratorium, Kurikulum, dan Sarana Prasarana Sekolah.

Narasumber Drs Ahmad Jamil sekaligus Kepala Sekolah menyampaikan empat materi tersebut di hadapan mahasiswa dan dosen pendamping. Manajemen Sekolah mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Sekolah meliputi Perencanaan Program terdiri dari Visi, Misi, Tujuan Sekolah dan Program Kerja masing-masing wakil kepala sekolah. Pelaksanaan Program Kerja terdiri dari Pedoman, Struktur Organisasi, dan Pelaksanaan Program Kerja. Pengawasan dan Evaluasi meliputi Program Pengawasan, Evaluasi Diri, Evaluasi dan Pengembangan KTSP, Evaluasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Akreditasi. Selanjutnya Tugas Pokok Fungsi ( Tupoksi ) Kepala Sekolah, Sistem Informasi Manajemen dan Penilaian Khusus.

Pengelolaan Laboratorium meliputi Struktur Organisasi, Program Kerja, Jadwal Penggunaan dan Denah Laboratorium IPA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam kondisi khusus yang merupakan penyederhanaan dari kurikulum nasional. Dalam kurikulum darurat dilakukan pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga guru dan siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.

Dalam kunjungannya, Dr. Eni Titikusumawati, M.Pd selaku Ketua Program Studi Tadris IPA mempunyai kesan positif kebetulan memang yang dicari adalah sekolah negeri yang benar-benar ada greget dan kegiatan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) jelas, pelayanan maksimal meskipun sekolah gratis. Penghijauan perlu ditingkatkan agar suasana sekolah menjadi lebih hijau. Pengadaan dan pemeliharaan tanaman bersifat sukarela dari siswa agar merasa memiliki. Meski tanpa AC kondisi sekolah berada di daerah yang sejuk dan tidak perlu pengadaan AC sehingga meminimalisir kerusakan lingkungan akibat dari AC. Kegiatan KIR IPA diusahakan pembuatan handsanitizer, atau produk-produk yang memungkinkan dibuat oleh siswa menggunakan bahan-bahan alami yang ada di sekitar sekolah. Pengadaan alat peraga pembelajaran bisa diadakan menggunakan bahan-bahan di sekitar siswa, dan dibuat oleh siswa sendiri, sehingga sambil membuat mereka dapat sambil belajar tentang alat peraga tersebut.

Penulis : Endang Galih Wasiati, M.Pd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.