

Dia adalah atlet MMA andalan SMP Negeri 26 Malang. Dengan tinggi 148 cm dan berat 45 kg, ia mampu menaklukkan lawan seusianya
Gadis mungil ini bernama Chadisya Rizki Novianti Nugraha. Gadis yang biasa disapa Icha ini telah tertarik dengan MMA sejak duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar. MMA merupakan singkatan dari Mix Martial Arts, yaitu olahraga yang menggabungkan beberapa olahraga bela diri. Antara lain boxing, kick boxing, sambo, muaythai, gulat, dan jiu-jitsu. Awalnya, Icha hanya belajar olahraga karate. Kemudian, di kelas 5 SD dia mengenal bela diri MMA. Icha merasa MMA yang lebih sesuai dengan karakternya.
Icha melatih potensi bela dirinya di sasana atau Camp Han yang khusus mengajarkan bela diri MMA. Dia berlatih dari pukul 16.00-20.00. Ketika ditanya apakah dia merasa rendah diri melihat teman sebaya bermain sesuai usianya, dia dengan mantap menjawab tidak. Dia merasa percaya diri ketika berhasil mencapai target prestasi. Icha mendapat dukungan penuh dari keluarga tercinta. Hal itu yang membuat Icha semakin semangat dalam berlatih. Ada banyak lho prestasinya, antara lain:
- Juara 1 Kejuaraan Nasional Karate Open Championship Piala Gubernur DKI Jakarta tahun 2019
- Juara 2 Kejuaraan Nasional Karate Piala Menpora RI di Jepara Tahun 2019
- Juara 1 KOSN/O2SN cabor Karate Putri Provinsi Jawa Timur tahun 2021
- Juara 1 Kejuaraan Nasional Kickboxing Indonesia Jawa Timur tahun 2021
- Juara 2 Kejuaraan Nasional Batu Super Fight ke-V kelas 45 kg tahun 2021
- Juara 1 Kejurprov cabor Sambo kelas Sport Sambo di Surabaya tahun 2021
Secara keseluruhan, ada 47 kejuaraan yang pernah dia menangkan. Icha memiliki prinsip bahwa tidak ada yang tidak bisa dikalahkan kecuali Tuhan. Orang tua Icha selalu berpesan untuk menjalani segala sesuatu dengan ikhlas. Meskipun dia aktif di perlombaan MMA, dia tidak menelantarkan sekolahnya begitu saja. Chadisya merupakan siswa yang aktif di kelas dan tidak pernah terlambat mengumpulkan tugas. Hebat sekali kan. Satu mimpinya yang belum terwujud adalah mengibarkan bendera sang merah putih di ajang Olimpiade dan tampil di ajang One Championship. Di akhir wawancara, dia tidak lupa berpesan untuk semua anak muda di luar sana. Setiap anak punya mimpi. Jangan pernah takut untuk bermimpi. Bermimpi dan berjuanglah untuk mewujudkan mimpi itu. Dia juga ingin membuktikan bahwa perempuan juga bisa berprestasi di cabang olahraga yang biasanya dilakukan laki-laki. Perempuan juga bisa berprestasi. Saat artikel ini diterbitkan, ia sedang menjalani karantina TC untuk mengikuti PORPROV. Wah, hebat sekali bukan. Yuk, kita ikuti jejak Chadisya untuk terus berprestasi di bidang apapun yang kita kuasai.
Penulis : Ratih Koemala