Siapa yang tidak kenal Bill gates? Dia adalah salah satu orang terkaya di dunia dan pencipta teknologi modern di industri komputer. Dalam sebuah wawancara yang dimuat di Tenplay, Bill Gates menegaskan bahwa anak seharusnya tidak diperbolehkan memiliki smartphone sebelum usia 14 tahun.
Dengan segala kecanggihan dan kemudahan yang diberikan melalui smartphone, tidak sedikit kalangan masyarakat yang ingin untuk memilikinya. Faktanya di era sekarang di lingkungan sekitar kita banyak yang menggunakan smartphone dari manula, orang tua, remaja bahkan usia anak-anak pun sudah diperkenalkan smartphone tersebut. Dalam penggunaannya smartphone memang tidak dibatasi untuk kalangan apapun.
China adalah Negara dengan produksi smartphone terbesar di dunia. Pemerintah Negeri Tirai Bambu ini memberlakukan aturan baru untuk memerangi masalah kecanduan video game di kalangan muda. Semua orang yang belum berumur 18 tahun kini dilarang main game lebih dari 90 menit per hari. Itu pun dibatasi hanya boleh main antara pukul 08.00 pagi hingga pukul 22.00 malam. Waktu 90 menit berlaku untuk hari kerja (weekday). Buat akhir pekan, batasannya dilonggarkan menjadi 180 menit alias 3 jam. (Kompas.com, 9 November 2019 China Larang Anak-anak dan Remaja Main Game Lebih dari 90 Menit)
Aturan-aturan pembatasan game diberlakukan untuk mencegah anak-anak dan remaja China terkena efek negatif bermain game. Seperti kecanduan, kerusakan mata (rabun jauh), hingga terganggunya kegiatan belajar mengajar yang bisa mempengaruhi nilai akademis.
Di Negara Taiwan, pemerintah setempat juga melarang penggunaan smartphone oleh anak-anak tak cukup umur. Itu karena didasari pada pertimbangan mengenai perkembangan psikologis anak-anak. Larangan penggunaan smartphone oleh anak-anak juga didasari oleh peringatan World Health Organization (WHO) yang menyatakan bahwa gelombang elektromagnetik ponsel dapat memicu kanker pada manusia. Atas dasar alasan itu, pemerintah Taiwan menetapkan pelarangan penggunaan smartphone pada anak-anak sekolah berusia di bawah 15 tahun.
Indonesia masuk dalam 10 besar pengonsumsi terbesar smartphone. Ada 73 juta orang pemakai smartphone. Padahal jumlah penduduk Indonesia adalah 260 juta orang. Itu artinya 27 persen yang mampu membeli atau menggunakan smartphone. Entahlah angka tersebut sebuah kemajuan atau kemunduruan.
Sampai saat ini pemerintah belum ada aturan batasan penggunaan smartphone, baik dalam segi umur maupun batasan waktu. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat selalu ada dampak yang mengikutinya, baik dampak positif maupun dampak negatif.
Adapun dampak positifnya antara lain: mempercepat dan mempermudah akses informasi, mempermudah untuk berkomunikasi dengan yang jauh, sebagai sarana hiburan dll. Meskipun memiliki banyak dampak positif, ternyata teknologi informasi dan komunikasi memiliki beberapa dampak negatif yang cukup mengganggu dalam kehidupan sehari-hari. Itu disebabkan karena penyalahgunaan dari teknologi informasi dan komunikasi. Di antaranya menjadi malas bersosialisasi secara fisik, buang-buang waktu dengan hal yang tidak berguna, menjauhkan yang dekat dll.
Bermain smartphone, saat ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa dan anak muda saja, namun anak-anak juga sudah sangat akrab dengan teknologi yang satu ini. Main smartphone sudah jadi salah satu rutinitas yang sulit dipisahkan dari anak sisi negatif sebagai dampak penggunaan smartphone pada anak, yang perlu kita waspadai.
Sebagai orang tua kita perlu mendampingi dan memberi pengawasan ekstra. Sebelum memberikan smartphone pada anak perlu dengan tegas dibuatkan aturan dan perjanjian yang disepakati dengan anak. Seperti batasan waktu main smartphone dan konten apa saya boleh digunakan atau di akses. Ini agar bisa meminimalisir dampak negatif dari penggunaan smartphone terhadap anak
Ditulis oleh : Niswatul Ulfah, S.Pd (Guru Matematika)
Artikel telah dimuat di Malang Post tanggal 26 Desember 2019
Artikel juga telah dimuat secara online di website Malang Post dengan judul “Sebelum 14 Tahun Dilarang Pegang Smartphone”